Biaya Sertifikasi Halal MUI
Biaya Sertifikasi Halal MUI
Sertifikasi halal MUI merupakan sebuah tanda jaminan bagi produk bahwa produk tersebut telah memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Banyak pertanyaan yang muncul seputar biaya sertifikasi halal MUI. Artikel ini akan membahas rincian biaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Rincian Biaya Sertifikasi Halal MUI
Secara umum, terdapat dua skema sertifikasi halal MUI:
1. Self Declare
Skema ini ditujukan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan produk sederhana dan risiko rendah. Biaya sertifikasi halal melalui skema self declare gratis.
2. Reguler
Skema ini berlaku bagi semua jenis usaha, termasuk UMK dengan produk kompleks dan risiko tinggi. Berikut rincian biaya sertifikasi halal reguler:
- Biaya Pendaftaran dan Penetapan Kehalalan Produk: Rp300.000
- Biaya Pemeriksaan Kehalalan Produk oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH): Rp350.000
Total biaya: Rp650.000
Faktor Penentu Biaya Sertifikasi Halal
Selain skema sertifikasi, beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi biaya sertifikasi halal MUI, antara lain:
- Jenis produk: Produk dengan proses produksi yang kompleks dan melibatkan banyak bahan baku umumnya memerlukan biaya pemeriksaan yang lebih tinggi.
- Lokasi perusahaan: Biaya perjalanan auditor LPH dapat meningkatkan biaya sertifikasi, terutama bagi perusahaan yang berada di luar pulau Jawa.
- Jumlah produk yang diajukan: Semakin banyak produk yang diajukan untuk sertifikasi halal, semakin tinggi pula biayanya.
- Jenis layanan tambahan: LPH mungkin menawarkan layanan tambahan seperti pendampingan dan pelatihan, yang dapat meningkatkan biaya sertifikasi.
Tips Menghemat Biaya Sertifikasi Halal
Berikut beberapa tips untuk menghemat biaya sertifikasi halal:
- Pilih skema self declare jika memenuhi syarat.
- Siapkan dokumen dengan lengkap dan rapi.
- Lakukan audit internal sebelum audit LPH.
- Ajukan sertifikasi halal untuk beberapa produk sekaligus.
- Bandingkan biaya dari beberapa LPH.
Biaya sertifikasi halal MUI bervariasi tergantung skema sertifikasi, jenis produk, lokasi perusahaan, dan beberapa faktor lainnya. Dengan memahami rincian biaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, para pelaku usaha dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk mendapatkan sertifikasi halal MUI.
Posting Komentar